Skip to main content
Berita Utama

Hasil Survey BNN sebagai model intervensi P4GN

Dibaca: 4 Oleh 16 Des 2020Tidak ada komentar
Hasil Survey BNN sebagai model intervensi P4GN
#BNN #StopNarkoba #CegahNarkoba

BNN bekerjasama dengan  Pusat Penelitian Masyarakat dan Budaya- LIPI untuk melakukan survey penyalahgunaan narkoba kepada masyarakat khususnya remaja sebagai dasar intervensi atau pedoman dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba di masyarakat.  Hasil survei 2018 yang dilaksanakan di 13 ibukota provinsi menyatakan angka prevalensi penyalahgunaan narkoba pelajar dan mahasiswa satu tahun terakhir 3,2% (2,297,492 orang) sedangkan angka prevalensi penyalahgunaan narkoba pekerja satu tahun terakhir 2,1% (1.514.037 orang).

Hasil Survey BNN sebagai model intervensi P4GN

Survey dilakukan melalui pendekatan kuantitatif dengan wawancara terstruktur menggunakan kuesioner. Dan pendekatan kualitatif melalui wawancara mendalam dengan penyalahguna, relawan anti narkoba, rumah tangga penyalahguna, tokoh masyarakat/agama, kepala desa/l urah,kepala sekola, kepolisian, dan lain – lain.

Dari hasil survey tersebut diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :

 

  1. Lima Jenis narkoba terbanyak dikonsumsi 1 tahun terakhir: Ganja (65,5 %), Shabu (38%), Ekstasi (18,7%), Pil koplo (14,6%), dan Dextro (6,4%).
  2. Penduduk 15 – 64 tahun yang bertempat tinggal di perkotaan cenderung lebih terpapar narkoba dibanding Perdesaan.
  1. Laki-laki lebih cenderung terpapar narkoba dibanding perempuan.

 

  1. Menganggur dan tinggal di perkotaan cenderung lebih papar narkoba dibanding di pedesaan.

 

  1. Umur pertama kali memakai narkoba berkisar 17 – 19 tahun

 

  1. 43 % lahguna mengkonsumsi lebih dari satu jenis narkoba.

 

  1. Coba-coba (40,5%) dan ajakan atau bujukan teman (35,2 %) sebagai alasan utama pertama kali memakai narkoba

 

  1. Teman sebagai sumber perolehan pertama kali (92,6%)
  1. Angka Prevalensi Penggunaan Narkoba setahun terakhir sebesar 1,8%

 

  1. Lima (5) Provinsi penyalahguna narkoba tertinggi : Sumatera Utara, Sumatera Selatan, DKI Jakarta, Sulawesi Tengah dan DI Yogyakarta.

 

  1. Kebiasaan merokok, nongkrong malam dan bermain game merupakan perilaku paling berisiko terhadap penyalahgunaan narkoba.

 

  1. Angka penyalahgunaan narkoba Laki-laki lebih besar dari pada perempuan.
  1. Kelompok responden penyalahguna yang terbesar berasal dari kelompok yang bekerja dan yang menganggur.

 

  1. Usia pertama kali menggunakan narkoba berkisar 17-19 tahun

 

  1. Pengguna narkoba terbanyak berada di usia produktif (35-44 tahun)

 

  1. Lima Jenis narkoba yang paling banyak dikonsumsi selama 1 tahun terakhir yaitu: Ganja, Shabu, Ekstasi, Pil koplo, dan Dextro.

 

  1. Hubungan pertemanan menjadi sumber utama perolehan narkoba.

 

  1. Alasan pertama kali memakai narkoba terutama karena coba-coba dan ajakan atau bujukan teman.

 

  1. Ceramah/penyuluhan dianggap cara paling tepat dalam penyampaian bahaya narkoba.
  1. Televisi dan media sosial merupakan media yang dianggap paling tepat dalam penyampaian bahaya narkoba.

 

  1. Rehabilitasi merupakan cara utama yang dianggap paling tepat dalam penanganan penyalahguna narkoba

 

Dari beberapa hasil kesimpulan ini, akan menjadi dasar intevensi dalam pencegahan kepada masyarakat. Informasi ini sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat dalam mengambil tindakan yang tepat bagaimana harus melakukan pencegahan dalam keluarga, masyarakat, lingkungan kerja dan apapun lingkungan kerjanya sehingga dalam penerapannya akan memberikan hasil yang maksimal dalam upaya mencegah dan menurunkan angka prevalensi penyalah guna di Indonesia.

Hasil Survey BNN sebagai model intervensi P4GN

 

 

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel